
Tanjung Labu, 21 Februari 2025 — Kegiatan Training of Farmers (TOF) 1 pendahuluan dalam rangka proyek aGROWforests sukses diselenggarakan di Gedung Serba Guna Desa Tanjung Labu. Acara ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat, terbukti dengan kehadiran 77 petani dari total 120 petani yang terdata.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan TOF yang mencakup tujuh topik utama seputar praktik bertani lada yang cerdas iklim (climate-smart agriculture). Tujuan dari pelatihan ini adalah agar para petani dapat meningkatkan produktivitas kebun lada mereka, memperpanjang umur tanaman, dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim—sehingga pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga petani.
Kepala Desa Tanjung Labu, Bapak Pindo, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pelatihan ini. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ToF ini. Selama ini petani lada di desa kami menghadapi banyak tantangan seperti cuaca yang tidak menentu dan penurunan hasil panen. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para petani bisa mendapatkan ilmu baru untuk meningkatkan hasil dan menjaga keberlanjutan kebun mereka,” ujarnya.
Pelatihan hari ini dipandu oleh Juan Subakti, Change Maker Desa Tanjung Labu, yang menyampaikan materi dasar seputar pengenalan konsep agroforestri dan pendekatan pertanian lada berkelanjutan. Kehadirannya sebagai fasilitator lokal memberikan kedekatan dan semangat tersendiri bagi para petani.
Acara juga dihadiri oleh Bapak Tommi, selaku Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), serta Bapak Ikhsan, Koordinator Field Inspector dari PT Cinquer Agro Nusantara, yang hadir sebagai perwakilan perusahaan dan mitra pelaksana proyek. Kehadiran beliau memberikan penguatan dari sisi teknis dan pemantauan lapangan terhadap jalannya program.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan turut dibantu oleh para Change Makers dari desa lain, yaitu Risman (CM Penutuk), Dian (CM Tiram), Hesna (CM Pasirputih), Vira (CM Bencah), dan Sintia (CM Nyelanding), yang hadir untuk berbagi semangat dan memperkuat jaringan kolaborasi antarwilayah.
Mayoritas masyarakat Desa Tanjung Labu bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Saat musim laut tenang, mereka biasa melaut mencari ikan. Namun, di sela aktivitas tersebut, berkebun tetap menjadi bagian penting dari kehidupan mereka—dan kebun lada menjadi salah satu komoditas utama yang mereka andalkan.
Dengan dimulainya rangkaian ToF ini, Desa Tanjung Labu mengambil langkah awal yang strategis dalam membangun kapasitas petani menuju sistem pertanian lada yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.